Kamis, 07 Juni 2012

Teropong

    Teropong atau teleskop adalah suatu alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang sangat jauh agar tampak dekat dan jelas. Teropong pertama kali dikembangkan oleh seorang ilmuan kenamaan asal Italia bernama Galileo Galilei. Teropong dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu teropong pantul dan teropong bias.
  
     Teropong Pantul
Teropong pantul menggunakan cermin cekung sebagai cermin objektif. Cermin ini yang pertama kali kontak langsung dengan cahaya yang datang dari suatu objek, oleh karena itu disebut cermin objektif. Cermin ini kemudian disebut sebagai cermin primer/ cermin utama.

Untuk proses pembentukan bayangannya, pertama- tama cahaya dari benda benda angkasa datang menuju cermin cekung. Kemudian cermin cekung ini memantulkan cahaya tersebut menuju ke cermin sekunder (bisa berupa cermin datar, cekung, atau cembung). Nah, oleh cermin sekunder inilah cahaya tersebut lalu diteruskan lagi hingga ke lensa cembung. Lensa cembung disini berfungsi sebagai lup atau pembesar. Karena letak lensa cembung ini dekat dengan mata pengamat, maka lensa ini disebut sebagai lensa okuler.

Pembentukan bayangan pada teropong pantul
  
Terlihat di atas, cahaya datang menuju cermin cekung. Kemudian cermin cekung memantulkan cahaya yang datang itu ke cermin sekunder (pada gambar di atas berupa cermin datar). Dan akhirnya diteruskan menuju lensa, dibiaskan, hingga akhirnya di terima oleh mata.

Contoh dari teropong pantul antara lain adalah teropong Newtonian,  teropong Cassegrain, dan teropong Gregorian. Perlu diingat, pada teropong Newtonian yang bertindak sebagai cermin sekunder adalah cermin datar. Sedangkan pada teropong Cassegrain cermin sekundernya berupa cermin cembung. Dan pada teropong Gregorian yang berlaku sebagai cermin sekunder adalah cermin cekung. Cermin primer/ cermin utama pada teropong bias semuanya berupa cermin cekung.


Dari kiri atas searah jarum jam (1)Teropong Newtonian modern (2)Teropong Newtonian Klasik (3)Teropong Cassegrain (4)Teropong Gregorian



       
Pembentukan bayangan pada teropong Cassegrain. Cermin sekundernya berupa cermin cembung

 
Pembentukan bayangan pada teropong Newtonian. Cermin sekundernya berupa cermin datar

Pembentukan bayangan pada teropong Gregorian. Cermin sekundrnya berupa cermin cekung

     
      Teropong Bias
    Teropong bias menggunakan beberapa lensa dengan konsep-konsep pem- biasaan. Berikut beberapa contoh dari teropong bias:

      ---------------------------------------------------------------------------------------------------
    Teropong Bintang. Teropong bintang  terdiri atas dua buah  lensa positif/ lensa cembung (disebut lensa positif karena nilai 'f' atau titik fokusnya adalah positif). Yang satu terletak dekat dengan benda (objektif) dan yang satu lagi berada dekat mata pengamat (okuler). Fokus lensa objektif selalu lebih besar dari lensa okuler (fob>fok) sehingga nanti perbesaran bayangan yang akan terbentuk selalu lebih besar.
Pembentukan bayangan pada teropong bintang [klik gambar untuk ukuran lebih besar]

Proses pembentukan bayangannya terlihat bahwa sinar pertama kali da- tang dari jarak yang tak hingga jauhnya pada titik T. Bayangan T' terletak pada fokus objektif, dimana fokus objektif (fob) berimpit dengan fokus okuler (fob). Karena T' terletak pada fokus okuler maka bayangan akhir T'' tebentuk pada jarak tak hingga.

      Rumus yang digunakan saat mata Tidak Berakomodasi/ Akomodasi Minimum:
      Rumus yang digunakan saat mata Akomodasi Maksimum :
      Keterangan:
S'ok =  Jarak bayangan dari Lensa Okuler
      d      =  Panjang teropong
      M     =  Perbesaran

      --------------------------------------------------------------------------------------------------  
    Teropong Bumi. Teropong bumi menggunakan tiga buah lensa positif yang terdiri atas lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik dipergunakan untuk membalik bayangan, sehingga bayangan akhir yang terbentuk menjadi tegak. Fokus lensa objektif teropong bumi lebih besar dari fokus lensa okulernya (fob>fok).
Pembentukan bayangan pada teropong bumi. [klik gambar untuk perbesar]
 
     Di proses pembentukan bayangan pada teropong bumi, benda yang berada jauh tak hingga oleh lensa objektif akan membentuk bayangan yang bersifat nyata dan terbalik tepat di fokus lensa objektif. Nah, agar bayangan jadi tegak maka diletakkanlah lensa pembalik antara lensa objektif dan lensa okuler.

Yang perlu diingat, lensa pembalik hanya berfugsi untuk membalikkan bayangan saja. Bayangan yang dibentuk oleh lensa pembalik adalah nyata dan tegak tepat di fokus lensa okuler. Bayangan yang terletak tepat pada fokus lensa okuler ini bertujuan agar mata mengalami akomodasi minimun sehingga mata tidak cepat lelah. Akhirnya oleh lensa okuler dibentuk bayangan akhir dengan sifat maya dan tegak.

     Rumus yang digunakan saat mata Tidak Berakomodasi/ Akomodasi Minimum
     Rumus yang digunakan saat mata Akomodasi Maksimum :
      Keterangan:
      S'ok =  Jarak bayangan dari Lensa Okuler
      d      =  Panjang teropong
      M     =  Perbesaran
fp     =  Fokus lensa pembalik
     
      Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  • Bayangan dari lensa objektif tepat pada 2fp (fokus pembalik) dan tepat pada fob (2fp berimpit dengan fob), yang bersifat nyata dan terbalik. 
  • Bayangan dari lensa pembalik tepat pada 2fp dan fok, yang bersifat nyata dan tegak.

 --------------------------------------------------------------------------------------------------
    Teropong panggung.  Teropong panggung  disebut juga dengan teropong Galilei, sesuai nama penemunya. Pada teropong panggung menggunakan lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Berbeda dengan teropong bias lainnya, teropong panggung salah satu dari dua lensanya berupa lensa negatif.

     Fungsi dari lensa cekung adalah untuk memperpendek panjang teropong bu- mi (karena titik fokus lensa cekung bernilai negatif) serta mendapatkan bayangan akhir yang tegak.

Pembentukan bayangan pada teropong panggung [klik gambar untuk memperbesar]
 
     Pada proses pembentukan bayangan teropong panggung, cahaya dari ben- da datang pada jarak tak hingga, membentuk bayangan tepat di fokus objektif. Perlu diketahui kalau bayangan ini merupakan benda maya bagi lensa okuler. Lalu supaya mata tak berakomodasi, maka letak bayangan dihimpitkan pada fokus okuler. Bayangan akhir yang dibentuk adalah maya dan tegak. Mengapa tegak? Lihat posisi mata pengamat.

     Rumus yang digunakan saat mata Tidak Berakomodasi/ Akomodasi Minimum
     Rumus yang digunakan saat mata Akomodasi Maksimum :
      Keterangan:
      S'ok =  Jarak bayangan dari Lensa Okuler
      d      =  Panjang teropong
      M     =  Perbesaran
 
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar