Teropong
atau teleskop adalah suatu alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang
sangat jauh agar tampak dekat dan jelas. Teropong pertama kali dikembangkan
oleh seorang ilmuan kenamaan asal Italia bernama Galileo Galilei. Teropong
dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu teropong pantul dan teropong bias.
Untuk proses pembentukan bayangannya, pertama- tama cahaya dari benda benda angkasa datang menuju cermin cekung. Kemudian cermin cekung ini memantulkan cahaya tersebut menuju ke cermin sekunder (bisa berupa cermin datar, cekung, atau cembung). Nah, oleh cermin sekunder inilah cahaya tersebut lalu diteruskan lagi hingga ke lensa cembung. Lensa cembung disini berfungsi sebagai lup atau pembesar. Karena letak lensa cembung ini dekat dengan mata pengamat, maka lensa ini disebut sebagai lensa okuler.
Terlihat di atas, cahaya datang menuju cermin cekung. Kemudian cermin cekung memantulkan cahaya yang datang itu ke cermin sekunder (pada gambar di atas berupa cermin datar). Dan akhirnya diteruskan menuju lensa, dibiaskan, hingga akhirnya di terima oleh mata.
Contoh dari teropong pantul antara lain adalah teropong Newtonian, teropong Cassegrain, dan teropong Gregorian. Perlu diingat, pada teropong Newtonian yang bertindak sebagai cermin sekunder adalah cermin datar. Sedangkan pada teropong Cassegrain cermin sekundernya berupa cermin cembung. Dan pada teropong Gregorian yang berlaku sebagai cermin sekunder adalah cermin cekung. Cermin primer/ cermin utama pada teropong bias semuanya berupa cermin cekung.
Yang perlu diingat, lensa pembalik hanya berfugsi untuk membalikkan bayangan saja. Bayangan yang dibentuk oleh lensa pembalik adalah nyata dan tegak tepat di fokus lensa okuler. Bayangan yang terletak tepat pada fokus lensa okuler ini bertujuan agar mata mengalami akomodasi minimun sehingga mata tidak cepat lelah. Akhirnya oleh lensa okuler dibentuk bayangan akhir dengan sifat maya dan tegak.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Teropong
Pantul
Teropong
pantul menggunakan cermin cekung sebagai cermin objektif. Cermin ini yang
pertama kali kontak langsung dengan cahaya yang datang dari suatu objek, oleh
karena itu disebut cermin objektif. Cermin ini kemudian disebut sebagai cermin
primer/ cermin utama.Untuk proses pembentukan bayangannya, pertama- tama cahaya dari benda benda angkasa datang menuju cermin cekung. Kemudian cermin cekung ini memantulkan cahaya tersebut menuju ke cermin sekunder (bisa berupa cermin datar, cekung, atau cembung). Nah, oleh cermin sekunder inilah cahaya tersebut lalu diteruskan lagi hingga ke lensa cembung. Lensa cembung disini berfungsi sebagai lup atau pembesar. Karena letak lensa cembung ini dekat dengan mata pengamat, maka lensa ini disebut sebagai lensa okuler.
![]() |
Pembentukan bayangan pada teropong pantul |
Terlihat di atas, cahaya datang menuju cermin cekung. Kemudian cermin cekung memantulkan cahaya yang datang itu ke cermin sekunder (pada gambar di atas berupa cermin datar). Dan akhirnya diteruskan menuju lensa, dibiaskan, hingga akhirnya di terima oleh mata.
Contoh dari teropong pantul antara lain adalah teropong Newtonian, teropong Cassegrain, dan teropong Gregorian. Perlu diingat, pada teropong Newtonian yang bertindak sebagai cermin sekunder adalah cermin datar. Sedangkan pada teropong Cassegrain cermin sekundernya berupa cermin cembung. Dan pada teropong Gregorian yang berlaku sebagai cermin sekunder adalah cermin cekung. Cermin primer/ cermin utama pada teropong bias semuanya berupa cermin cekung.
![]() |
Dari kiri atas searah jarum jam (1)Teropong Newtonian modern (2)Teropong Newtonian Klasik (3)Teropong Cassegrain (4)Teropong Gregorian |
![]() |
Pembentukan bayangan pada teropong Cassegrain. Cermin sekundernya berupa cermin cembung |
![]() |
Pembentukan bayangan pada teropong Newtonian. Cermin sekundernya berupa cermin datar |
![]() |
Pembentukan bayangan pada teropong Gregorian. Cermin sekundrnya berupa cermin cekung |
Teropong
Bias
Teropong
bias menggunakan beberapa lensa dengan konsep-konsep pem- biasaan. Berikut
beberapa contoh dari teropong bias:
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Teropong Bintang. Teropong
bintang terdiri atas dua buah lensa positif/ lensa cembung (disebut
lensa positif karena nilai 'f' atau titik fokusnya adalah positif). Yang satu
terletak dekat dengan benda (objektif) dan yang satu lagi berada dekat mata
pengamat (okuler). Fokus lensa objektif selalu lebih besar dari lensa okuler
(fob>fok) sehingga nanti perbesaran bayangan yang akan terbentuk selalu
lebih besar.
Proses pembentukan bayangannya terlihat bahwa sinar pertama kali da- tang dari jarak yang tak hingga jauhnya pada titik T. Bayangan T' terletak pada fokus objektif, dimana fokus objektif (fob) berimpit dengan fokus okuler (fob). Karena T' terletak pada fokus okuler maka bayangan akhir T'' tebentuk pada jarak tak hingga.
![]() |
Pembentukan bayangan pada teropong bintang [klik gambar untuk ukuran lebih besar] |
Proses pembentukan bayangannya terlihat bahwa sinar pertama kali da- tang dari jarak yang tak hingga jauhnya pada titik T. Bayangan T' terletak pada fokus objektif, dimana fokus objektif (fob) berimpit dengan fokus okuler (fob). Karena T' terletak pada fokus okuler maka bayangan akhir T'' tebentuk pada jarak tak hingga.
Keterangan:
S'ok = Jarak bayangan dari Lensa Okuler
S'ok = Jarak bayangan dari Lensa Okuler
d
= Panjang teropong
M
= Perbesaran
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Teropong Bumi. Teropong
bumi menggunakan tiga buah lensa positif yang terdiri atas lensa objektif,
lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik dipergunakan untuk membalik
bayangan, sehingga bayangan akhir yang terbentuk menjadi tegak. Fokus lensa
objektif teropong bumi lebih besar dari fokus lensa okulernya (fob>fok).
![]() |
Pembentukan bayangan pada teropong bumi. [klik gambar untuk perbesar] |
Di proses
pembentukan bayangan pada teropong bumi, benda yang berada jauh tak hingga oleh
lensa objektif akan membentuk bayangan yang bersifat nyata dan terbalik tepat
di fokus lensa objektif. Nah, agar bayangan jadi tegak maka diletakkanlah lensa
pembalik antara lensa objektif dan lensa okuler.
Yang perlu diingat, lensa pembalik hanya berfugsi untuk membalikkan bayangan saja. Bayangan yang dibentuk oleh lensa pembalik adalah nyata dan tegak tepat di fokus lensa okuler. Bayangan yang terletak tepat pada fokus lensa okuler ini bertujuan agar mata mengalami akomodasi minimun sehingga mata tidak cepat lelah. Akhirnya oleh lensa okuler dibentuk bayangan akhir dengan sifat maya dan tegak.
Rumus yang
digunakan saat mata Akomodasi Maksimum :
Keterangan:
S'ok =
Jarak bayangan dari Lensa Okuler
d
= Panjang teropong
M
= Perbesaran
fp = Fokus lensa pembalik
fp = Fokus lensa pembalik
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan:
- Bayangan dari lensa objektif tepat pada 2fp (fokus pembalik) dan tepat pada fob (2fp berimpit dengan fob), yang bersifat nyata dan terbalik.
- Bayangan dari lensa pembalik tepat pada 2fp dan fok, yang bersifat nyata dan tegak.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Teropong panggung.
Teropong panggung disebut juga dengan teropong Galilei, sesuai nama
penemunya. Pada teropong panggung menggunakan lensa cembung sebagai lensa
objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Berbeda dengan teropong bias lainnya, teropong panggung salah satu dari dua lensanya berupa lensa negatif.
Fungsi dari
lensa cekung adalah untuk memperpendek panjang teropong bu- mi (karena titik fokus lensa cekung bernilai negatif) serta mendapatkan
bayangan akhir yang tegak.
![]() |
Pembentukan bayangan pada teropong panggung [klik gambar untuk memperbesar] |
Pada proses pembentukan bayangan
teropong panggung, cahaya dari ben- da datang pada jarak tak hingga, membentuk bayangan tepat di
fokus objektif. Perlu diketahui kalau bayangan ini merupakan benda maya bagi lensa okuler. Lalu supaya
mata tak berakomodasi, maka letak bayangan dihimpitkan pada fokus okuler. Bayangan akhir yang
dibentuk adalah maya dan tegak. Mengapa tegak? Lihat posisi mata pengamat.
Rumus yang
digunakan saat mata Tidak Berakomodasi/ Akomodasi Minimum
Rumus yang
digunakan saat mata Akomodasi Maksimum :
Keterangan:
S'ok =
Jarak bayangan dari Lensa Okuler
d
= Panjang teropong
M
= Perbesaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar